Resep Lempok Durian yang Buat Ketagihan

Durian yang mendapat sebutan raja buah memang memiliki penggemar di mana-mana. Namun, durian adalah buah musiman sehingga menikmati buah durian segar tidak dapat dilakukan setiap waktu. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda dapat menikmati olahan durian sebagai pengganti buah durian segar. Lempok adalah salah satunya.

Lempok durian adalah hidangan khas Palembang yang terbuat dari daging buah durian, gula dan garam. Meskipun bentuknya mirip seperti dodol, namun lempok durian memiliki perbedaan yang besar dengan dodol durian. Ini karena lempok durian tidak menggunakan tepung beras sebagai bahan utamanya seperti halnya dodol durian.

Cara Membuat Lempok Durian

Bahan utama dodol durian adalah tepung beras yang diberi durian sebagai perasa. Sebaliknya, lempok durian terbuat dari seratus persen daging buah durian yang kemudian dicampur dan dimasak bersama gula dan garam. Ketiga bahan tersebut dimasak bersama dengan api sedang hingga mengental kemudian didinginkan.

Untuk membuat lempok durian, pertama siapkan terlebih dahulu daging buah durian yang sudah matang dan pisahkan dari bijinya. Masukkan bahan tersebut ke dalam panci atau kuali kemudian campurkan bahan tambahan berupa gula dan garam. Untuk 4 hingga 5 kilogram daging buah durian, dibutuhkan 1 kilogram gula pasir dan 1 sendok teh garam untuk campurannya.

Setelah ketiga bahan tersebut dicampur ke dalam satu wadah berupa panci atau kuali, nyalakan kompor dan masak adonan lempok tersebut dengan api sedang. Adonan lempok harus terus diaduk selama proses pemasakan agar tidak gosong. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat lempok  durian kurang lebih 3 hingga 4 jam, sehingga selama itu pula adonan lempok harus terus diaduk.

Setelah adonan lempok mengental atau lengket, lempok sudah siap untuk diangkat dan didinginkan. Lempok yang telah dingin akan mengeras sehingga siap untuk dikemas. Lempok yang legit, manis dan tahan lama pun siap dikonsumsi. Sebagai kuliner yang berkembang pada kebudayaan melayu, lempok durian tak hanya dapat ditemukan di Palembang, tetapi juga di Pontianak dan Bengkulu.

 

Similar Posts