Ciri khas majalah ialah tampilannya menarik. Pasalnya, layout yang didesain identik dengan tata letak dan pewarnaan yang enak dilihat. Karena itu, jika layout majalah dibuat secara asal, jangankan membaca, melihatnya saja, pembaca sudah enggan.
Pihak desain majalah harus mengetahui unsur dan tata letak layout yang bagus. Karena hanya dengan dua hal tersebut, majalah terlihat elegan dan bermutu. Sebaliknya, kurang paham soal layout bisa memicu munculnya desain mentah.
Unsur Layout Majalah
Unsur layout majalah maksudnya ialah poin-poin penting yang harus didesain di dalam majalah. Sehingga dengannya, artikel news maupun opini yang ada di dalamnya terlihat lebih berwarna.
1. Gambar atau Image
Unsur layout yang pertama ialah gambar atau image. Jika ingin majalah terlihat menarik, jangan hanya pasang artikel saja. Tetapi, pastikan juga ada gambar-gambar close up yang dipasangkan. Baik itu gambar inti yang merujuk pada artikel. Bisa juga gambar pendukung.
Jika gambar-gambar ini didesain dengan bagus, tentu halaman artikel lebih enak dilihat. Maka dari itu, gambar perlu ada di dalam majalah, tetapi desain tata letak-nya harus tetap maksimal. Jika perlu, pakai jasa percetakan Jakarta untuk mendapatkan desain image berkualitas.
2. Variasi Huruf
Unsur selanjutnya ialah, variasi huruf. Ini merupakan poin penting yang harus didesain dengan baik pula. Tentu amat tidak menarik, jika bentuk dan model huruf di satu halaman semuanya sama. Karena, pembaca tidak bisa mendeteksi mana tema rubrik, judul artikel, petikan informasi dan selainnya.
Unsur ini juga perlu diperhatikan tata letaknya. Kalau perlu, tampilkan perbedaan huruf dengan warna yang juga di desain dengan bagus. Jika ini berhasil dilakukan, tampilan gambar yang elegan semakin memukau karena ada variasi huruf di beberapa sisa halaman artikel.
3. Shapes
Unsur layout majalah yang ketiga ialah pasangkan shapes atau motif bentuk yang bermacam-macam. Fungsinya adalah menjadi batas pembeda antara nama rubrik, kalimat prolog, petikan quotes dan selainnya.
Biasanya shapes memiliki motif yang banyak. Ada yang berupa bintang, lingkaran berduri, bulat, kotak, bentuk oval, motif pita, segitiga dan masih banyak yang lainnya. Jika majalah juga terdapat shapes, tentu pembaca lebih mudah membedakan konten majalah. Sehingga, mereka menjadi tahu apa yang dibaca.
4. Warna
Unsur yang terakhir ialah warna. Majalah tidak akan menarik jika tidak ada kombinasi warna di dalamnya. Biasanya, yang digunakan ialah perpaduan warna terang dengan warna terang yang berbeda. Karena tujuannya memang untuk menampilkan halaman yang cerah dan full color.
Unsur layout majalah ini, juga harus didesain dengan baik. Jangan sampai penggunaan warna terlalu berlebihan. Hindari pula penggunaan warna untuk huruf artikel. Karena itu justru membuat kalimatnya sulit dibaca.
Desain Tata Letak Majalah yang Harus Diperhatikan
Desain tata letak majalah adalah pengaturan posisi unsur layout yang ada di dalam majalah. Seperti gambar, shapes, warna, variasi huruf dan naskah informasi. Tata letak ini juga bagian dari desain layout. Sehingga perlu direncanakan matang sebelum diterapkan.
Jika pun tidak memiliki kemampuan untuk itu, silakan gunakan saja jasa percetakan Jakarta yang memiliki desainer tata letak berpengalaman dan profesional. Jika ingin desain sendiri, ini desain tata letak yang bisa dicoba:
1. Tata Letak Nama Rubrik
Untuk tata letak nama rubrik, silakan pasang di kiri atas. Silakan terapkan shape dan warna di sana. Jangan lupa warna huruf dengan warna latar shapes harus berbeda. Supaya penggunaan warna tidak boros dan terlihat mentah.
2. Tata Letak Image
Untuk posisi gambar, pilihan desain layout-nya cukup banyak. Salah satunya ialah, bebaskan satu halaman penuh di bagian kiri untuk image inti. Sedangkan di posisi halaman yang kanan letakkan gambar pendukung yang posisinya proporsional dengan judul, petikan quotes dan naskah artikel.
3. Tata Letak Naskah
Umumnya, tata letak naskah mengikuti kaidah jurnalis yang lumrah. Salah satu contohnya ialah, naskah dijadikan dua atau tiga bagian. Sedangkan judul diletakkan di posisi atas atau di samping.
Jika layout majalah semacam ini bisa diterapkan dengan baik, tentu, tampilan majalah lebih menarik. Artikelnya akan dibaca orang, yang artinya media akan laris di pasaran.