Pernah tidak mendengar Jembatan Ampera? Iya Jembatan yang berwarna merah dan terpanjang itu.
Nah, Jembatan Ampera tersebut berdiri kokoh diatas sungai yang bernama Sungai Musi, sungai dengan kepanjangan 750 km dan juga dipredikatkan sebagai sungai yang paling panjang di Pulau Sumatera yang memisahkan kota Palembang menjadi dua bagian yang berbeda.
Apa kamu tahu bahwa dari jaman dahulu Sungai Musi ini sudha menjadi alat transportasi dan jalur perjalanan yang masyarakat lewati? Yah, memang dari dulu Sungai Musi sudah mengalir dengan derasnya dan sudah menjadi lahan kebutuhan air bagi para orang yang disekelilingnya.
Tentang Sungai Musi
Wisata
Sungai Musi memang memiliki banyak sekali keistimewaannya, bukan hanya pemandangan air yang mengalir sangat indah namun Sungai Musi sudah menjadi wadah bagi mereka yang akan berekreasi disana, peminatnya juga tidak mengenal usia entah itu anak kecil, dewasa hingga lansia semua pasti akan sangat suka jika mengunjungi tempat yang indah ini.
Namun, untuk akses yang mampu dilewati wisatawan agak ribet kayanya, mereka akan dikenakan biaya sebesar Rp.5000 dengan mengendarai angkotan umum dari terminal Sako Kenten Palembang, ada juga sih sarana transportasi yang lainnya, namun jika menggunakan ini akan lebih cepat sampai.
Anyway, Sungai Musi dari dulu telah membelah kota Palembang menjadi dua bagian yakni Sebrang ilir utara dan Sebrang ulur dibagian selatannya. Air jernih yang ada di Sungai Musi ini juga tidak sembarang ada langsung di Sungai Musi ya gaes, air ini berasal dari sebuah daerah yang bernama Kapahiang, Bengkulu.
Manfaat
Sungai Musi memang tidak bisa ditandingi dengan sungai-sungai biasa yang lainnya, Sungai yang memiliki kenangan Sejarah yang tidak pernah terlupakan hingga menjadi Sungai yang sangat dikenali hingga sampai saat ini.
Manfaat dan kegunaan Sungai Musi sebenarnya dahulu hanya dijadikan sebagai alat transportasi berupa sungai yang bisa menjalur kedaerah pelosok, namun sekarang sudah berubah menjadi drainase atau semacam pengaturan dan pengendalian air untuk masyarakat sekitarnya.
Disekitaran Sungai Musi dahulu juga memiliki anakan sungai yang berfungsi sebagai tangkapan air, namun sekarang sudah berubah menjadi sebuah pemukiman yang berpenghuni manusia yang menjalankan kegiatan ekonomi, pertumbuhan dan perkembangbiakan jenis binatang.