Desa Jatiluwih Tabanan adalah salah satu objek wisata dalam paket wisata bali yang ditawarkan banyak agen wisata. Desa ini menyuguhkan pemandangan alam khas pedesaan yang asri dan masih alami.
Di desa ini juga kamu bisa mempelajari kehidupan orang pedesaan yang tidak bakal kamu jumpai ketika berada di kota tempat mu tinggal. Kota yang penuh dengan hiruk pikuk jalanan kota yang kaya akan polusi serta kemewahan yang dipamerkan tiada henti. Kamu akan mengerti bahwa ternyata kesederhaan orang desa itu indah dan mendamaikan jiwa.
Tentang Danau Buyan Wanagiri
Lokasi
Tempat wisata Desa Jatiluwih ini berlokasi di sebuah kecamatan Penebel Utama, Kabupaten Tabanan, Bali. Kamu bisa sampai ke lokasi ini dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari pusat kota Denpasar. Sedangkan jika dari Bandara Ngurah Rai Bali, waktu yang harus kamu tempuh sekitar 2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Nama dari desa ini diambil dari dua suku kata yang digabung, yaitu Jati dan Luwih. Nama tersebut memiliki makna yaitu suatu hal yang benar indah.
Nama itu bukan sekedar omong kosong belaka, buktinya bahwa desa ini memang nyatanya indah dan menggoda para wisatawan untuk singgah di desa kecil yang ada di Pulau Dewata ini.
Ada cerita lain mengenai asal usul penamaan desa ini, yaitu konon di masa itu ada sebuah kuburan binatang atau hewan purba di tengah desa tersebut. Hewan purba tersebut adalah seekor Burung Jatayu.
Mengenai semua kisah tentang nama desa tersebut biarlah menjadi suatu legenda yang harus terus dilestarikan, karena itu merupakan kekayaan budaya yang wajib kita jaga dan lestarikan bersama-sama. Agar esok hari kita bisa bercerita ke anak cucu kita tentang asal-usul tempat kita tinggal.
Luas Wilayah
Desa ini memiliki luas wilayah kurang lebih sekitar 33,22 km. Ketinggian desa tersebut mencapai 1,059 meter atau 3,476 kaki di atas permukaan laut. Desa ini beriklim tropis. Suhu tahunan di desa ini mencapai 19.0ยฐ C. Mayoritas penduduk di desa tersebut berprofesi sebagai seorang petani.
Pada 29 Juni 2012, desa ini ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNNESCO. Alasan UNNESCO menetapkan desa ini sebagai salah satu warisan budaya dunia adalah karena desa ini dinilai unik dan mempunyai ciri khas dalam sistem pertanian yang mereka gunakan yaitu mereka menerapkan filosofi Tri Hita Karana.
Tri Hita Karana sendiri merupakan ajaran keseimbangan antara manusia dengan manusia lain, keseimbangan manusia dengan alam semesta, dan juga keseimbangan antara manusia dengan Tuhan yang telah menciptakan manusia berserta alam semestanya.
Karena masyarakat desa tersebut menerapkan filosofi Tri Hita Karana, maka UNESSCO menetapkan desa ini menjadi kawasan warisan budaya dunia.
Yang menjadi daya tarik dari wisatawan untuk datang ke desa ini adalah mereka ingin melihat petani dan sawahnya dan ingin merasakan suasana yang asri dan sejuk khas pedesaan.
Harga Tiket Masuk
Untuk harga tiket masuk ke kawasan ini kamu dikenakan tarif sebesar 15 ribu per orang sedangkan untuk wisatawan asing atau turis dikenakan biaya sebesar 40 ribu rupiah per orangnya.
Kawasan wisata ini dibuka mulai dari pukul 7 pagi sampai dengan jam 5 sore. Selain itu, jika kamu ingin menginap di desa tersebut tersedia banyak penginapan yang bisa kamu sewa dengan harga yang bervariasi.
Destinasi Wisata di Danau Buyan Wanagiri
Ada banyak tempat wisata di desa tersebut yang bisa kamu kunjungi ketika berada di kawasan desa yang menjadi warisan budaya dunia ini. Beberapa tempat wisata tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pura Taksu Agung
Pura ini walau bukan tempat untuk berwisata, namun banyak juga pengunjung atau wisatawan yang datang ke pura tersebut. Pura ini merupakan tempat peribadahan umat bergama hindu untuk memohon taksu atau kharisma serta kewibawaan kepada Ida Batara yang di percaya oleh umat bergama Hindu.
2. Sawah Berunduk atau terasering
Di desa tersebut ada banyak lahan pesawahan milik warga sekitar dengan total luasnya sebesar 53.000 hektar.
Sawah tersebut menggunakan sistem terasering atau sawah berunduk dalam istilah masyarakat desa sekitar dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas permukaan laut. Terasering tersebut berada di dekat dengan gunung Batu Karu.
Kamu dapat menikmati pemandangan sawah dengan kehijauan yang membuat suasana hatimu menjadi tenang dan damai. Tempat ini juga bisa kamu abadikan dengan lensa kamera. Tak perlu lagi kamu ragukan views di tempat ini, karena di desa ini pemandangan alamnya sangat instagramble dan kekinian untuk di posting di sosial media agar kamu semakin eksis dan hits masa kini.
3. Air Terjun Yeh Ho
Tempat wisata selanjutnya yang bisa kamu datangi ketika berada di kawasan desa ini adalah Air Terjun Yeh Ho. Untuk dapat sampai pada lokasi air terjun ini, kamu harus melewati jalan yang liku dan esktrim. Namun setelah kamu sampai di air terjun ini, semua lelahmu terbayar lunas karena keindahan yang disajikan di air terjun Yeh Ho ini.