Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Jalan Tol yang Harus Diketahui

Jalan tol menjadi salah satu media transportasi yang diandalkan pada saat ini. Jalan Tol membuat akses antar kota maupun antar pulau menjadi lancar. Kelancaran dari jalan tol ini tentu saja ada berbagai macam pemeliharaan yang dilakukan. Pemeliharaan ini meliputi banyak hal mulai dari infrastrukturnya dan fasilitasnya.

Tujuan Pengadaan Pemeliharaan jalan tol

Pemeliharaan jalan tol secara rutin dilakukan oleh para petugas. Pemeliharan ini berguna untuk memberikan kenyaman bagi para penggunanya agar merasa lebih nyaman saat menggunakan jalan tersebut.  Misalnya saja ada jalan aspal yang berlobang akan langsung diperbaiki dan berbagai macam fasilitas yang lainnya. Ini terus menerus dilakukan oleh para petugasnya.

SOP Pemeliharaan Jalan Tol

Dalam upaya pemeliharaan jalan tidak tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Mereka harus menggunakan beberpa standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan. Apa saja SOP tersebut?Yuk simak penjelasan berikut ini ya.

  1. Pemeliharan peralatan yang perlu untuk  dipelihara

Sebelum menjalankan pemeliharaan terkait pemeliharaan terencana, maka harus diketahui terlebih dahulu mengenai peralatan apa saja yang sudah ada dan harus dihitung berapa jumlahnya. Maka dari itu, petugas akan membuat daftar investaris yang lengkap untuk mengecek ketersedian peralatan. Ini merupakan sebuah persyaratan yang utama dan juga dijadikan sebagai tugas utama dalam menyusun instrumen pemeliharaan. Daftar investaris harus dibuat secara runtut dan detail.

  1. Pembayaran menggunakan cara nontunai

Setiap pengguna jalan tol harus terlebih dahulu melakukan pemabayaran pada gerbang tol. Semua fasilitas yang diberikan pada gerbang tol menerapkan berbagai sistem pembayaran non tunai dengan cara menggunakan uang elektronik. Ini bertujuan supaya transaksi lebih cepat dan juga lebih efesien.

  1. Batas kecepatan

Sebuah jalan Tol mempunyai SOP mengenai bagaimana berkendara yang baik. Setiap pengendara harus melaju kendaraannya dengan batas kecepatan minimum 60 km/jam. Jika ada yang berkendara di bawah  itu maka akan diminta untuk keluar dari jalan tol.

  1. Menggunakan jalur yang sesuai dengan jenis kendaraan

Pada dasar sebagai wujud pemeliharan jalan tol, jalan raya tol dibagi menjadi beberapa jalur yang disesuaikan dengan jenis kendaraan. Bahu jalan hanya boleh dilewati ketika keadaan darurat saja misalnya pada saat mobil mogok. Sedangkan untuk jalur kiri digunakan untuk kendaraan yang bermuatan berat dan mempunyai kecepatan yang lebih lambat.

  1. Tidak boleh sembarang berhenti

Jalan tol memang sengaja bukan dibuat sebagai tempat turun naik penumpang. Oleh karena itu, Anda tidak bisa sembarang dalam berhenti. Ada beberapa fasilitas pemberihentian yang disediakan oleh pihak pengelola tol. Di sana Anda bisa berhenti dan beristirahat.

  1. Tidak diperbolehkan memotong jalan secara median

Mobil yang hanya bisa memutara arah hanyalah mobil petugas yang mempunyai wewenang tertentu. Untuk pengguna biasa tidak bisa melakukannya. Jika mengalami salah jalan maka harus kembali terlebih dahulu ke pintu tol terdekat.

  1. Pemahami berbagai perangkat khusus yang ada di jalan tol

Fasilitas yang diberikan oleh pengelola jalan tol adalah untuk sebisa mungkin mengakodasikan kebutuhan pengendara dengan sangat nyaman. Jika  disana terdapat berbagai macam fasilitas seperti rest area, mushola, ATM, SPBU, dan lainnya. Di sana ada juga jalur yang digunakan untuk kendaraan yang mempunyai rem blong yang berupa tanjakan kecil.

Bisa disimpulkan jika jalan tol adalah sebuah fasilitas yang dibuat untuk mempermudah akses kendaraan yang sangat cepat dan juga nyaman. Oleh karena itu, Anda perlu menaati semua standar prosedur yang ada di jalan tol.