Cara Menghitung Besi Beton

Rumah adalah tempat hunian yang menjadi kebutuhan pokok, selain sandang dan pangan. Rumah dijadikan tempat paling vital dalam kehidupan manusia. Disana melakukan berbagai aktivitas bersama keluarga juga melindungi dari berbagai keadaan luar.

Maka dari itu dalam pembangunannya tidak dilakukan sembarangan.

Ketika akan membangun  rumah, anda pasti harus merencanakan berbagai hal dengan matang. Meliputi perencanaan lokasi, biaya, keamanan, kenyamanan dan estetika.

Merencanakan sebelum memulai membangun rumah adalah hal wajib. Pasalnya, jika tidak direncanakan dengan baik, akan berdampak pada banyak hal.  Baik dari keamanan, kenyamanan dan biaya akan terdampak.

Anda harus menentukan dilokasi mana anda membangun rumah. Pastikan aman dari berbagai gangguan dan bencana alam dan harus memenuhi kelayakan untuk lokasi hunian.  Kemudian anda mendesain rumah yang akan dibangun.

Selain itu, sebelum membangun, pastikan bahwa anda juga telah mengkalkulasi berbagai hal yang diperlukan. Seperti menghitung material, biaya biaya dan menyiapkan anggaran.

Berbicara material, salah satu komponen yang tak boleh  adalah dilewatkan adalah besi beton. Besi beton sangat penting, fungsinya untuk menguatkan struktur bangunan.

Biasanya besi beton digunakan untuk keperluan plat tangga, plat lantai, sloof, balok, kolom, balok ring. Beton dan besi kolom adalah dua komponen beton yang penting fungsinya untuk penguatan struktur bangunan.

Berikut ini cara menghitung besi beton? untuk menghitungnya, anda perlu memlelajari cara menghitung kebutuhan besi balok dan besi kolom berikut ini. Tapi sebelumnya mari kita lebih lanjut mengetahui besi beton.

Apa Itu Besi Beton?

Besi beton merupakn  besi yang dipakai  untuk konstruksi beton bertulang. Fungsinya untuk penahan gaya tarik.

Sedangkan  beton sendiri fungsinya menahan gaya tekan. Kombinasi besi dan beton membuat bangunan lebih kuat.

Ada dua jenis besi beton yaitu berdasarkan ukuran dan bentuk yang banyak dijual dipasaran.  Menurut bentuknya, besi beton terdiri dua jenis. Yaitu besi beton ulir dan besi beton polos. Untuk ukuran besi beton yaitu dari 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm, dan lain lain.

Dengan perbedaan bentuk dan ukuran besi beton. Maka anda perlu menyesuaikan dengan hitungan konstruksinya. Perhitungan ini juga harus diselaraskan dengan jenis strukturnya. Seperti misalnya kebutuhan balok dan besi kolom.

Dan saat ini jika kamu ingin membuat saluran drainase atau irigrasi bisa dipermudah dengan adanya Uditc. Jika tertarik kamu bisa menyimak terlebih dahulu Harga uditch terbaru.

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom dan Balok

Untuk menghitung kebutuhan balok dan besi kolom, anda harus tahu  berat dan diameter besi beton yang dipakai. Agar lebih jelas berikut contoh cara menghitungnya.

Contoh

Jika anda butuh beton polos berdiameter 10 mm serta panjangnya 35 m, berikut ini cara menghitungnya.

d = 10 mm dan L = 35 m.

Dari diameternya, bisa diketahui bahwa besi beton polos beratnya  0,62 kg/m. Sehingga totalnya adalah  35 m x 0,62 kg/m = 21,7 kg.

Kemudian merujuk pada SNI (standar nasional Indonesia) besi beton polos panjangnya 12 m. Dengan demikian anda membutuhkan besi polos 3 batang (35 m : 12 m = 2,91667  dibulatkan  menjadi 3 batang).

Demikian tadi cara menghitung besi beton untuk kebutuhan pembangunan rumah disertai dengan contoh cara menghitungnya. Setelah mengetahui cara menghitung besi beton untuk keperluan membangun rumah, diharapkan anda bisa mengkalkulasinya sendiri dengan baik.

Usahakan agar tidak meleset memperkirakan kebutuhan besi beton. Sehingga rumah yang anda bangun menjadi kokoh, mengingat fungsi beton sendiri sebagai penguat sebuah konstruksi termasuk tempat hunian. Dengan memperhitungkan kebutuhan besi beton dan material lainnya, anda juga akan lebih menghemat biaya. Hal ini karena tidak banyak material mubazir yang dibeli tapi tidak digunakan.